Viralnya kuliner "Nasi Minyak" sempat membuat heboh media sosial. Pasalnya, menu kuliner ini banyak penggemarnya karena rasanya yang lezat. Dengan sejumlah minyak yang berlimpah disiramkan pada bumbu maupun sambal, seperti apa risiko kesehatan mengonsumsi "Nasi Minyak"?
Apa itu "Nasi Minyak"?
Istilah "Nasi Minyak" sebenarnya adalah kuliner khas Palembang, yaitu nasi yang dimasak dengan minyak samin bersama rempah-rempah khas Nusantara dan Timur Tengah. Belakangan ini viral di media sosial "Nasi Minyak" kuliner asal Surabaya yang memperlihatkan penggunaan minyak jelantah. Minyak ini disiram di atas sambal, atau dicampur dalam bumbu nasi.
Penampilan dan rasanya sangatlah menggoda. Banyak yang mengakui bahwa rasa "Nasi Minyak" ini sangat lezat dan bikin ketagihan. Lantas, apa risikonya mengonsumsi "Nasi Minyak" bagi kesehatan tubuh?
Baca Juga: Bahaya Lemak Viseral bagi Tubuh dan Cara Menguranginya
Risiko Kesehatan Mengonsumsi "Nasi Minyak"
Makanan yang dimasak dengan minyak yang banyak cenderung tinggi kandungan kalori, lemak, garam dan karbohidrat rafinasi. Namun, makanan ini rendah kandungan serat, vitamin dan mineralnya.
Tidak hanya "Nasi Minyak", makanan lain yang diolah dengan minyak berlimpah seperti kentang goreng, aneka gorengan, onion ring, donat, dan lain sebagainya juga memiliki risiko kesehatan yang sama, di antaranya:
Dapat menyebabkan kembung, sakit perut dan diare
Lemak adalah makronutrien yang paling lama dicerna. Makanan yang tinggi lemak dapat menyebabkan perut kembung, sakit perut, bahkan diare.
Orang dengan gangguan pencernaan seperti irritable bowel syndrome mungkin bisa mengalami sakit perut, kram dan diare setelah makan makanan berlemak.
Berbahaya bagi keseimbangan bakteri baik di usus
Makanan yang sangat berminyak dapat memengaruhi keseimbangan bakteri baik dalam usus. Diet tinggi lemak dan makanan berminyak dapat memengaruhi keseimbangan bakteri baik di usus. Ditakutkan bila bakteri jahat terlalu banyak di usus bisa menimbulkan keluhan saluran cerna. Hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
Berisiko menyebabkan obesitas
Makanan berminyak umumnya memiliki banyak kandungan lemak dan tinggi kalori, sehingga bila sering mengonsumsi makanan berminyak berat badan Anda bisa meningkat.
Hindari juga makanan yang banyak mengandung lemak trans, karena lemak trans bisa meningkatkan kolesterol "jahat" (LDL) dan menurunkan kolesterol "baik" (HDL). Tingginya kolesterol jahat dalam tubuh Anda akan meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan diabetes.
Baca Juga: Ketahui Penyebab Obesitas dan Bahayanya Bagi Kesehatan
Meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke
Lemak dalam makanan dapat menumpuk dalam pembuluh darah menjadi plak dan menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Darah akan semakin sulit mengalir melewati pembuluh darah yang tersumbat plak-plak lemak, membuat Anda berisiko mengalami serangan jantung dan stroke di kemudian hari.
Beberapa jenis lemak, seperti lemak trans dan lemak jenuh, dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi dari penyakit jantung dibandingkan dengan lemak sehat seperti lemak tak jenuh tunggal dan ganda.
Meningkatkan risiko diabetes tipe 2
Tidak hanya makanan manis saja yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Makan makanan berminyak juga meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Semakin sering Anda mengonsumsi makanan tersebut, risiko penyakit yang datang juga akan semakin meningkat.
"Nasi Minyak" dan juga makanan tinggi lemak lain memang nikmat. Namun, dengan risiko kesehatan di atas, ada baiknya untuk membatasi konsumsinya dan memilih pola diet sehat setiap hari.
Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma